Pathetic

itu kata yang selalu di lontarkan oleh bibir pedes senior gw, inisialnya Zulmi ramdy.

Oke,,, itu bukan insial tapi nama lengkap dia. hahaha..

seorang laki-laki keturunan padang tersesat dipalembang, pelit mungkin udah menjadi motto hidup dia

dia pernah jadian sama senior gw yang inisialnya Luli Aisyah, entah kenapa mereka putus.

dan kenapa gw jadi bahas orang dua ini???

=="

back to pathetic, barusan gw baca post blog seorang sahabat, catatan kehidupan dia hari ini,

catatan yang maknanya dalem banget, Pathetic disetiap kata-katanya..

gw mencoba dewasa dan belajar dari semua kejadian yang menimpa orang lain dan diri gw sendiri khususnya. berapa kejadian yang yang udah gw hadapi dari semester ke semester, polanya sama, dan kenapa gw masih harus terjebak dalam pola yang sama??

people are all the same - sugababes-ugly

_______________________________________________________________
I want to you to notice, when im not around- radiohead - creeps

Lucu, Kalo gw harus berharap terus orang akan menyadari kehadiran gw. dan kebanyakan orang ga sadar kalo gw ga ada. apalagi kalo lagi hepi-hepi, na kalo susah gw pasti dicari. kalo gw susah, gw minta tolong, gw harus nangis, mengutuk, tereak atau ngambek, ya sekali lagi Pathetic sodara-sodara.

have you ever feel that, it was crowded place but feels like quiet inside?

Siapakah kita? Seberapa Pentingnya kita untuk di sadari, seberapa pentingnya Kehadiran kita diantara mereka?.. kalo pertanyaan seperti itu flood ke formspring gw, bukan pasti lagi tapi memang menambah ke pathetic-an hidup gw.

kadang gw tersenyum miris, melihat ke sama persisannya pola itu, dan gw selalu miss buat nge-fix keadaan..dan membuat keadaan semakin Pathetic. dan gw selalu harus mengerti keadaan orang lain, yang mirisnya mereka ga ngerti keadaan gw.

ada yang tau apa yang lebih lucu dari 23?? jawabannya 24, dan keadaan gw yang diatas itu lebih lucu dari 24.

tangan yang memberi lebih baik dari yang menerima

kalo gw ga salah, jadi diplesetin dikit, mungkin semuanya akan baik-baik saja kalau di mulai dari kita sendiri yang menyadari ketidak hadiran orang lain. dan pastikan kita sadar akan ketidakhadiran orang itu saat keadaan senang, bukan dalam keadaan susah.

tapi tetep gw masih mencoba menertawakan kenyataan,

lucu, kalo gw pikir-pikir, orang hanya mengingat gw saat mereka susah,
lucu, kalo gw abis nolong orang, berharap orang itu menolong gw balik,
lucu, kalo gw bantuin temen, semangatin dia, dia sukses dia ga peduli ama gw,
lucu, kalo temen gw tidak mengingat yang gw lakuin buat dia,
lucu, kalo ga ada yang belain gw saat gw perlu pembelaan,
lucu, kalo mereka lupa apa yang pernah gw lakuin.
lucu, mereka menahan perasaan, karena mereka takut dimusuhi orang lain,

bagaimana kalo keadaan serupa yang menimpa gw, menimpa dia,

Haruskah gw peduli dengan keadaan dia disaat itu??
Haruskah gw tolong dia saat itu??

apakah kata "tidak" harus menjadi jawaban dari semua pertanyaan ini??

apakah gw lebay untuk melebay-lebaykan semua ini???

berapa nilai kata "menghargai" dimata kalian?

mungkin dulu gw pernah melakukan hal yang sama??? entah, gw jg lupa untuk mengingat.

in fact,kebanyakan orang yang suka menolong gw adalah orang yang ga pernah gw tolong.
in fact, gw lupa, Allah la yang selalu menolong gw. Astaugfirllah.. Mohon Ampun aku ya Allah...

Abi selalu bilang, jangan berharap dari manusia nak, berharaplah kepada Allah,

Mahluk tak kuasa, Allah yang kuasa

maaf bi, gw rada lupa kalimat persisnya apa.

dan sekarang gw mencoba tersenyum dalam keadaan apapun, gw capek mengeluh ke mereka yang tetap tidak mengerti keluhan gw, dan memang Allah la tempat mengeluh terbaik.

buat temen gw yang mengalami hal yang sama, semoga kita lebih dewasa dari sekarang.

-to be continued